Jauh di Pulau Kalimantan atau tepatnya di Kalimantan Selatan ada sebuah objek wisata yang eksotis. Objek wisata yang dimaksud adalah Pesar Terapung Muara Kuin. Mungkin sudah banyak yang tahu akan objek wisata yang satu ini, dimana lokasi ini juga dikenal punya daya tarik tersendiri.
Apalagi memang Pasar Terapung Muara Kuin ini merupakan salah satu objek wisata tertua di Indonesia. Selain itu juga pasar ini merupakan pasar tradisional yang menawan. Lokasinya snediir adalah di Sungai Barito yang ada di Muara Sungai Kuin, Banjarmasin Kalimantan Selatan.
Pasar ini sendiri sejatinya sudah mulai beroperasi mulai dari pukul 06.30 hingga 09.00 waktu setempat.
Salah satu yang unik dan menarik di pasar ini yakni para pembeli dan juga penjual harus menggunakan jukung (sebutan perahu di dalam bahasa Banjar) untuk saling berinteraksi. Sementara itu, para pedagang yang mayoritasnya adalah wanita berperahu yang menual hasil produksi sendiri atau tetangganya disebut dukuh.
Sementara itu, untuk tangan kedua yang membeli dari para dukuh untuk kemudian di jual kembali disebut panyambangan.
Sementara itu, barang-barang yang dijual di Pasar Terapung MUuara Kuin ini antara lain sperti aneka sayur mayur dan buah-buahan lokal seperti nanas, kasturi dan juga pisang. Beberapa jukung juga biasanya menjual segala masakan khas Banjar seperti Soto Banjar, Udang Galah, Nasi Sop Banjar dan Wadai/kue terkenal seperti bingka kentang, lam dan juga kue ipau.
Anda yang berkeinginan ke lokasi ini dapat menyewa kelotok dari Desa Alalak atau desa lainnya yang tarifnya berbeda antara Rp. 60.000 hingga Rp. 80.000 per kelotok dan itu sudah cukup anda bisa bepergian pulang dan pergi.
Untuk menuju Pasar Terapung Muara kuin, para pengunjung dapat memulai perjalanan mulai dari dermaga terdekat hingga muara di Desa Alalak yang berjarak kurang lebih 15 menit perjalanan darat dari Kota Banjarmasin dan 10 menit dengan berlayar ke Pasar Terapung Muara Kuin.
Sementara itu, objek wisata lain ang lokasinya tak jauh dari pasar terapung adalah Pulau Kembang.
Taman Wisata Pulau Kembang ini dikenal punya ratusan kera londo atau bekantan (Nasalis Larvatus). Primata asli Kalimantan yang punya hidung besar dan menjadi maskot Kalimantan Selatan.
